HERRY…
Sales : Tiok
(10 tahun yang lalu)
“Tiok…ayo !” Herry memberi tanda ke arah Tiok.
“Sebentar bang..belum kelar nih pekerjaan. Sebentar lagi ya…”
“Bahh…kau ini seperti yang paling rajin saja. Bisa diselesaikan besok itu…..”
“Sebentarrr baaanngg…..” Tiok harus agak tegas. Laporannya ditunggu bos besar dan bakalan jadi masalah kalau Tiok lambat menyerahkan.
Herry geleng- geleng keala. “Dasar penakut. Biklah kutunggu kau di tempat parkir !!”
Herry melenggang pergi.
Tiok terpekur dengan laporannya lagi.
“Sialan !!! Kenapa nggak kemarin- kemarin si bos ini minta ginian . Bahh !!!”
Jemari Tiok seperti penari kikuk di atas pentas. Dia nggak hapal tuts keyboard dengan baik. Pekerjaannya menjual, bukan bikin laporan. Dia melihat Mona yang juga sama- sama sibuk.
Kayaknya saat ini bukan waktu yang tepat buat minta bantuan Mona.